Image

Satu Pelukan Satu Pohon

Diambil dari 

"Upload foto kamu saat memeluk pohon ke media sosial dengan mention @lindungihutan dan @kanghelmi dengan tagar #1pelukan1pohon. 1 foto yang diunggah = 1 pohon untuk hutan Indonesia. (Mungkin gambar pelukan ini merusak keindahan instagram-mu tapi percayalah ini menambah keindahan bumi kita)" Lokasi: Kecamatan Tugu Kelurahan Mangkang Kota Semarang | Kota: Semarang

 

Kami kenalkan Sahabat Alam semua ke Kang Helmi, Dyan R. Helmi nama lengkapnya, dia adalah Chairman Dycode Edu, dan salah satu mentor kebanggaan LindungiHutan. Awal pertemuan kami di Maret 2017 lalu, Beliau menjadi salah satu mentor kami dalam program Gerakan Nasional 1000 Startup. Waktu itu Beliau adalah salah satu orang yang percaya dengan ide LindungiHutan, bahkan belakangan Beliau dan tim Dycode siap membantu untuk mengembangkan pemantauan hutan berbasis Internet Of Thing, yang memungkinkan kita tahu kondisi hutan dengan memacam beragam sensor, mulai dari suhu, angin, kelembaban bahkan suara.

Foto : Kang Helmi sedang mengisi acara "1000 Startup Digital" menggunakan kaos "LDGHTN" dari LindungiHutan

Dari sekian ide yang beliau lempar, karena sampai sekarang Beliau masih mondar mandir di satu seminar ke seminar yang lain dan program SMK Coding yang beliau jalankan di berbagai daerah, Beliau sering sekali memakai kaos LindungiHutan, bercerita tentang mimpi kami ke banyak audience lain. Ide yang berkesan bagi Beliau adalah ide pertama saat ketemu kami, yaitu bagaimana jika kita buat orang menyayangi pohon dengan cara meminta orang-orang untuk menunjukan kecintaannya dengan memeluk pohon, lalu dipost di sosial media mereka.

Akhirnya, after 18 months, ide itu kami wujudkan. Kang Helmi siap mengganti biaya donasi satu pohon bagi setiap orang yang mau memposting fotonya saat memeluk pohon. Jadi setiap foto memeluk pohon yang dipost maka akan terdonasi satu pohon, lengkap dengan penanaman, perawatan dan pelaporan hasil perkembangan pohon, caranya :
  1. Ambil pose foto saat kamu memeluk pohon.
  2. Upload ke Instagram dan jangan lupa mention @lindungihutan dan @kanghelmi dengan tagar #1pelukan1pohon.
  3. Bukalindungihutan.com/satupelukan , klik tombol Donasi, dan isikan data kamu.
  4. Selesai.
Eh, ngomong-ngomong tentang memeluk pohon, kegiatan ini ternyata bukan sesuatu yang terkesan konyol loh Sahabat. Matthew Silverstone dalam bukunya yang berjudul Blinded by Science pada 2014 lalu mengungkapkan bahwa memeluk pohon dapat meningkatkan kesehatan manusia. Berikut adalah beberapa hal menarik seputar berpelukan dengan pohon:
  • Memeluk pohon dapat menjadi terapi untuk menyembuhkan depresi, sakit kepala, sampai dengan gangguan perkembangan otak yang bisa disebut sebagai ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
  • Pohon memiliki getaran frekuensi yang bersumber dari dalamnya, yang dapat memberikan energi dan membuat kita tenang ketika memeluknya.
  • Dengan memeluk pohon, kita dapat merasakan oksigen lebih leluasa. Tentunya ini karena pohon merupakan mahluk hidup yang menghasilkan oksigen dan semakin kita berada dekat pohon akan semakin mengoptimalkan fungsi penyerapan oksigen untuk tubuh kita
  • Memeluk pohon merupakan alternatif terapi yang murah karena tidak perlu mengeluarkan biaya.
Terus gimana sih cara memeluk pohon yang baik dan benar? Nahh, untuk mendapatkan manfaatnya, kita hanya perlu memeluk pohon selama lima menit atau lebih, kemudian putar badan dan menyandarkan punggung ke pohon sampai kita merasakan perubahan dalam energi. Tentunya ini cocok buat kamu kamu yang jomblo atau lagi LDRan. ga ada pacar, pohonpun jadi ??

Selamat mencoba!!

LindungiHutan juga akan melakukan monitoring disetiap kampanye alam, dan kamu sebagai donatur ataupun relawan dapat melihatnya di halaman ini.

Read More
Image

Psikologi Cinta

Iseng kali ini mau sedikit ngebahas apa sih cinta kalo dipandang dari psikologi sosial, Salah satu ahli yang bahas sudut pandang cinta dari psikologi sosial  adalah konseptualisasi cinta yang diajukan Robert J. Sternberg (1988, 1993).

Sternberg menyebut pemikirannya ini dengan nama triangular model of love (model segitiga cinta). INGAT INI BUKAN SOAL CINTA SEGITIGA!!!

 

Ketiga hal tersebut adalah komponen yang ada dalam setiap cinta seseorang, tetapi mana yang lebih dominan dari ketiganya tentu berbeda beda kadarnya, atau bisa saja ada satu atau dua komponen yang hilang, sehingga cinta yang ada hanya terdiri dari satu komponen.

Variasi dari kombinasi komponen cinta ini menghasilkan bentuk cinta yang berbeda-beda. 

Bentuk-bentuk cinta tersebut sebagai berikut.

  1. Cinta tergila-gila (infatuation). Cinta yang hanya dibangun oleh komponen nafsu, sedangkan keintiman dan komitmen sangat rendah, bahkan tidak ada sama sekali. Seperti cinta pada pandangan pertama, perselingkuhan, atau hubungan tanpa ikatan (misalnya pasangan kumpul kebo atau one night stand1). Penuh dengan gairah birahi dan sifatnya obsesif.

  2. Cinta romantis (romantic love). Cinta yang melibatkan nafsu dan keintiman. Dasar percintaan, selain didorong oleh hasrat seksual juga ada keinginan untuk membina hubungan yang dekat dan hangat. Biasanya ditemukan pada orang yang sedang pacaran.

  3. Rasa suka (liking). Cinta yang terdiri dari keintiman saja. Bentuk ini ditemukan pada pertemanan sejati atau persahabatan.

  4. Cinta karib (companionate love). Dibangun atas dasar keintiman dan komitmen. Hubungan yang penuh kasih sayang atau kebersamaan. Biasanya dialami oleh pasangan yang sudah lama menikah, ketika nafsu birahi sudah mulai luntur, bahkan hilang.

  5. Cinta kosong (empty love). Hanya terdiri dari komitmen. Keputusan untuk mencintai orang lain tanpa keintiman dan nafsu. Contohnya, cinta yang bertepuk sebelah tangan atau cinta seorang secret admirer yang hanya bisa memuja sang idola dari jauh tanpa berani berbuat lebih.

  6. Cinta konyol (fatuous love). Terdapat komponen komitmen dan nafsu di dalamnya. Sedikit peluang untuk berkembangnya keintiman di dalam hubungan. Misalnya, pasangan yang menikah karena paksaan atau dadakan. Cinta sempurna(consummate love). Sebuah bentuk cinta ideal, yakni ketiga unsur pembentuk cinta terlibat semuanya. Menurut Sternberg, cinta yang lengkap ini mungkin saja terjadi meskipun sulit dicapai. 

Read More
Image

Belajar Nulis Blog

Hal pertama mau nulis blog setelah sekian lama adalah, telapak tangan keringetan, bingung mau nulis apa, tapi dipikir lagi (padahal dulu kalo mau nulis gak mikir, langsung nulis we) yaudah gak jadi mikirnya, lansung nulis aja dulu.

nah alinea kedua mikir lagi mau bahas apa, padahal tadi udah bener nulis aja dulu gak usah kebanyakan mikir ntar malah gak jadi nulisnya. Malah ngedit tulisan yang typo, padahal itu kan ntar aja kalo mau di publish.

*bentar baca mention di twitter dulu * di twitter lagi ngobrol sama @outstandjing soal kereta api sebagai alternatif transportasi, melihat jalan tol ke Jakarta atau sebaliknya ke Bandung macetnya udah ampun ampunan, sementara Kereta Api jadwalnya gak tiap jam ada, katanya gak mungkin kalo tiap jam karena terkait jalur, selain itu Stasiun Gambir juga lumayan malesin karna aksesnya kalo mau ke daerah lain di Jakarta jauh dan ketemu macet lagi. Kalo  travel tiap jam ada keberangkatan dan bisa langsung turun di daerah yang dekat dengan tujuan, tapi ya itu tetep ketemu macet ato melihat salah satu provider travel yang akhir akhir ini sering banget kecelakaan, padahal travel tersebut menurut saya yang terbaik fasilitasnya selama ini.

Problem di Negri ini udah kayak benang kusut yang tertimbun di tumpukan jerami, susah untuk mengurai penyelesaiannya, karena semuanya balik lagi kemasyarakat Indonesia, yang pada pinter tapi terbawa arus sehingga kepedulian dan rasa malunya sudah hampir hilang terlindas kepentingan masing masing individu. Kalo kata AAGym, semua berawal dari yang kecil dan dimulai dari diri sendiri, itu benar tapi kalau terlindas oleh mainstream kondisi masyarakat kita tetep aja gak keliatan alias ketutup sama yang lain. Lalu mau samapai kapan?

Mungkin negri kita ini harus dilebur disebarkan keseluruh bumi biar semua belajar menghargai, biar semua menjadi minoritas ditempat orang lain. Fenomenanya adalah para waga negara kita kalo di negara lain bisa kok berperilaku lebih berbudaya dan tau aturan. Jadi kalau gak liat Nasionalisme (yayaya, sebagian besar hal tersebut diperjualbelikan kok demi kepentingan sendiri) pilihan untuk menyebarkan bangsa ini keseluruh permukaan bumi mungkin bisa jadi opsi lain dari kesemrawutan negri ini.

Read More
Image

Membongkar Kepribadian Lewat Ilmu Grafologi

Bagaimana cara kerja ilmu Grafologi dan rahasia kepribadian yang bisa dikuak lewat ilmu psikologi ini? Berikut hasil wawancara dengan Ihsan Satyanugraha, salah satu buku Menguak Rahasia Tulisan Tangan dan Tanda Tangan. Buku ini ditulis bersama Dyan R Helmi.

Tolong dijelaskan secara singkat, soal Grafologi dan kapan kira-kira ilmu ini masuk ke Indonesia ?

Seni membaca kepribadian melalui media tulisan tangan sudah dikenal dan digunakan sejak 6000 tahun yang lalu di peradaban Cina, Yunani dan Romawi. Buku pertama tentang tulisan tangan dibuat oleh seorang Itali, Camillo Baldi, pada tahun 1622.

Bagaimana cara kerja ilmu Grafologi dan rahasia kepribadian yang bisa dikuak lewat ilmu psikologi ini? Berikut hasil wawancara dengan Ihsan Satyanugraha, salah satu buku Menguak Rahasia Tulisan Tangan dan Tanda Tangan. Buku ini ditulis bersama Dyan R Helmi.

Tolong dijelaskan secara singkat, soal Grafologi dan kapan kira-kira ilmu ini masuk ke Indonesia ?

Seni membaca kepribadian melalui media tulisan tangan sudah dikenal dan digunakan sejak 6000 tahun yang lalu di peradaban Cina, Yunani dan Romawi. Buku pertama tentang tulisan tangan dibuat oleh seorang Itali, Camillo Baldi, pada tahun 1622. Penyebutan istilah ‘grafologi’ diperkenalkan dan dipopulerkan pertama kali oleh Jean Michon, orang asal Prancis, pada abad ke-19. Grafologi sebagai ilmu modern kemudian dikembangkan oleh psikolog Amerika bernama Gordon Allport pada tahun 1930. Tidak diketahui kapan tepatnya ilmu ini masuk ke wilayah Indonesia. Namun kiranya ilmu ini masuk seiring masuk dan berkembangnya ilmu psikologi ke Indonesia, yakni di tahun 1950-an.

Grafologi, secara konkret bisa dimanfaatkan untuk apa saja di kehidupan sehari-hari ?

Secara sederhananya, Grafologi berguna untuk menebak kepribadian seseorang. Informasi tentang kepribadian seseorang tersebut tentunya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Dalam proses rekrut pegawai misalnya, grafologi dapat dijadikan sebagai salah satu perangkat seleksi. Di dunia pendidikan, grafologi bisa digunakan untuk mendeteksi problema yang sedang dialami peserta didik ataupun dalam mengukur kecerdasan si anak. Bahkan di ranah praktek terapi psikis, grafologi dapat pula dijadikan sebagai salah satu metode terapi/rehabilitasi. Jika dalam konteks pergaulan sehari-hari, pengetahuan grafologi seru juga untuk dijadikan sebagai bahan pengenalan dan pemahaman antar sesama kawan, walaupun sifatnya just having fun, iseng saja.

Darimana mengetahui presentase kebenaran hasil analisa ilmu Grafologi yang 80% itu? Paramaternya apa? Ukuran 80 % itu diukur dari jumlah karakteristik yang dirasakan tepat oleh seseorang yang “dibaca” tulisannya. Contoh : saya membaca tulisan Mas Adi. Dari tulisan Mas Adi, saya menangkap ada 10 karakter (sifat) yang khas dari Mas Adi. Biasanya, dari 10 karakter yang terungkap itu, yang benar-benar dirasakan Mas Adi pas atau akurat itu cuma 80 % saja (8 karakter), sisanya (2 karakter) salah. Oleh karena itu, sebetulnya tolak ukur benar, pas, cocok atau akuratnya itu lebih bersifat subjektif. Karakter yang tidak sesuai itu bisa saja sebenarnya memang benar karakter si orang yang bersangklutan, hanya saja dia tidak menyadarinya. Masih berkaitan dengan contoh, 2 sifat sisa yang meleset tentang Mas Adi, di satu sisi bisa benar-benar “tebakan” yang meleset atau sebetulnya benar hanya saja Mas Adi tidak merasa.

Bisakah saat orang awam mengenal ilmu Grafologi dan akhirnya mengenal kelemahan-kelemahan pada diri, kemudian ia coba memperbaiki gaya tulisan tangannya dan apakah upaya ini bisa mengubah kepribadian atau psikologi orang tersebut?

Bisa. Saat kita menulis, secara tidak disadari, gerakan tangan kita itu dipengaruhi oleh proses-proses psikis yang ada dalam diri kita. Oleh karenanya, logis bila tulisan dapat mencerminkan kepribadian seseorang, kondisi psikis kita seolah keluar dan terekam dalam coretan-coretan tulisan. Karena sifatnya yang demikian, maka tak mustahil jika keadaannya dibalik; tulisan tangan kini yang dimanipulasi untuk merubah psikis. Tentu saja, titik beratnya ada pada sejauh mana kita berlatih dalam merubah tulisan tersebut.

Di balik tulisan tangan seseorang, hal apa saja yang mempengaruhi tulisan tangan seseorang dari sisi saraf motorik ataupun psikologi ? Dari sisi saraf motorik nampaknya tidak banyak berpengaruh, karena penelitian para ahli membuktikan bahwa gangguan motorik ternyata tidak membuat tulisan tangan seseorang jadi sulit “terbaca” (kepribadiannya) atau menjadikan tulisannya berbeda total dengan orang yang normal (motoriknya tidak terganggu). Dari sisi psikologis, tulisan seseorang itu dipengaruhi oleh faktor intelegensi, emosi atau mood, konsentrasi, motivasi, sikap, kecemasan, stress dan proses mental lain-lainnya yang hadir pada saat individu sedang menulis.

Tulisan cepat atau stenografi apakah bisa dianalisis dengan ilmu Grafologi ? Menurut pendapat kami, kecil kemungkinannya tulisan macam steno atau tulisan resep dokter dapat dianalisis. Karena tulisan seperti itu kurang mencerminkan kepribadian si penulis. Kenapa kurang mencerminkan ? Karena tulisan tersebut muncul lebih karena hasil belajar dan latihan khusus, “terlalu dibuat-buat”.

Saya menemukan beberapa orang yang bila tanda tangan selalu tidak sama, mesti ada perbedaan bentuk. Padahal ia sudah berlatih dan mencoba untuk tetap konsisten dengan gerakan tanda tangannya, namun tetap gagal. Menurut bung, penyebabnya apa? Bisakah diperbaiki?

Perbedaan setiap kali tanda tangan itu wajar. Kami jamin, tidak ada orang yang setiap kali tanda tangan, maka bentuk tanda tangan yang satu dengan yang lainnya itu sama persis. Secara garis besar mungkin sama, tetapi detail-detailnya pasti berubah, misal; tarikannya tidak sama panjang, bulatannya kurang satu dengan yang pertama, ukurannya mengecil dan lain-lain. Contoh :

Tanda tangan di atas tidak konsisten, tidak persis satu sama lain, padahal dilakukan oleh satu orang yang sama dan pada selisih waktu yang hampir bersamaan. Secara garis besar, memang sama, tapi coba perhatikan detailnya, semuanya hampir berubah dari tanda tangan pertama sampai terakhir. Misal; tanda tangan pertama tidak ada ekor di akhir huruf ‘O’, sedangkan di tanda tangan kedua dan ketiga ada. Tarikan pertama sudut huruf ‘A’ di tanda tangan pertama begitu tegas, sangat menyiku, adapun selanjutnya menjadi melingkar. Dan seterusnya.

Andaikata Mas Adi ialah seorang dosen. Anda sedang memeriksa daftar hadir para mahasiswa. Dari sekian mahasiswa, anda menemukan seorang mahasiswa yang tanda tangannya selalu sama persis. Maka Mas Adi mesti curiga sama si mahasiswa ini. Why ? Besar kemungkinan tanda tangan mahasiswa tersebut palsu alias ditanda tangani oleh orang lain alias cuma nitip absen. Jadi, perubahan atau perbedaan tanda tangan itu wajar dan salah satu bukti ke-otentik-an. Coba deh periksa yang Mas Adi juga (tanda tangannya maksudnya), pasti yang Mas Adi juga terdapat perbedaan-perbedaan kecil di setiap tanda tangannya.

Seseorang yang bila lama tidak menulis tangan (karena keseringan menggunakan komputer), apakah bila dianalisis hasilnya berbeda saat masa-masa ia terbiasa menulis tangan ? Jawab : Tidak.

Selain Grafologi adalah alat ukur lain, misalnya cara mengetik seseorang di atas keyboard bisa diukur secara psikologis ?

Bisa saja, tetapi yang dianalisis bukan lagi bentuk tulisannya. Tetapi content atau isi/materi tulisannya. Contohnya; analisis kepribadian Chairil Anwar dari karya novel “Aku”-nya atau dari puisi “Binatang Jalang”-nya. Kalau sudah begitu, metode yang digunakan sudah bukan grafologi lagi tetapi metode analisis eksistensialisme namanya. Namun, kalau tulisan yang dimaksud itu berupa catatan kantor atau dokumen semacamnya ya wis pasti ndak bisa. Mas Adi suka curhat di blog ? suka bikin-bikin cerpen ? monggo kalau mau dianalisis ma saya, tapi siap-siap pecahin celengan ayam yang di rumah……. He he he he……

[AB]

Sumber

Read More
Image

Ayah...

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai.

Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.

Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.

Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi memancing sebenarnya lebih menyenangkan. Ayah akan tetap memasang kereta api listrik mainanmu selama bertahun-tahun, meskipun kamu telah bosan, karena ia tetap ingin kamu main kereta api itu. Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.

Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu), tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi.

Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskanya. Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.

Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak lucu dan menyayangi.

Ayah sulit menghadapi rambutnya yang mulai menipis....jadi dia menyalahkan tukang cukurnya menggunting terlalu banyak di puncak kepala (*_~). Ayah akan selalu memelihara janggut lebatnya, meski telah memutih, agar kau bisa "melihat" para malaikat bergelantungan di sana dan agar kau selalu bisa mengenalinya.

Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR, kecuali PR matematika terbaru. Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup.

Ayah benar-benar senang membantu seseorang... tapi ia sukar meminta bantuan.

Ayah terlalu lama menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia merasa dapat memperbaiki sendiri segalanya.

Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh..." tidak terlalu mengecewakan" (^_~).

Ayah akan sesumbar, bahwa dirinyalah satu- satunya dalam keluarga yang dapat memasak tumis kangkung rasa barbecue grill. (*_~).

Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat.

Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam...walaupun harus makan dalam remangnya lilin karena lampu mati.

Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut. Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat.

Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.

Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya.

Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu di depan rumah dengan sepeda tuanya, untuk mengantarkanmu dihari pertama masuk sekolah

AYAH ITU MURAH HATI..... Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.... . Ia membiarkan orang-orangan sawahmu memakai sweater kesayangannya. .... Ia membelikanmu lollipop merk baru yang kamu inginkan, dan ia akan menghabiskannya kalau kamu tidak suka..... Ia menghentikan apasaja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara... Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya.... Bahkan dia akan senang hati mendengarkan nasehatmu untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.. ..

Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu.... Ayah akan berkata "tanyakan saja pada ibumu" ketika ia ingin berkata "tidak".

Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepregok menghisap rokok dikamar mandi.

Ayah mengatakan "tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan" Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu persis seperti caranya....

Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri....

Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

Ayah mengira seratus adalah tip..; Seribu adalah uang saku..; Gaji pertamamu terlalu besar untuknya...

Ayah tidak suka meneteskan air mata .... ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis).

Ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster... tapi.....ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.

Kalau tidak salah ayah pernah berkata :" kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu,jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya" Untuk masadepan anak lelakinya Ayah berpesan: "jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu" Dan Untuk masadepan anak gadisnya ayah berpesan: "jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu" Ayah bersikeras,bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu....

Ayah bisa membuatmu percaya diri... karena ia percaya padamu...

Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik.... Dan terpenting adalah...

Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya.

Read More
Image

Seandainya Saya ketemu nabi Adam

Cucu Adam: Ini semua gara-gara sampean, Mbah.

Adam: Loh, kok tiba-tiba aku disalahin.

CA: Lah iya, gara-gara sampean dulu makan buah terlarang, aku sekarang merana. Kalau sampean dulu enggak tergoda Iblis kan kita tetap di surga. Enggak kayak sekarang, sudah tingggal di bumi, eh ditakdirkan hidup di negara terkorup, sudah gitu jadi orang miskin pula. Emang seenak apa sih rasanya buah itu?

A: Yo mbuh, sudah lupa. Kejadiannya sudah lama banget. Tapi ini bukan soal rasa. Ini soal khasiatnya.

CA: Halah, kayak obat kuat aja pake khasiat segala. Emang Iblis bilang khasiatnya apa sih kok sampean bisa tergoda?

A: Dia bilang, kalau makan buah itu aku bisa abadi.

CA: Anti-aging gitu?

A: Iya. Pokoknya kekal.

CA: Terus sampean percaya? Iblis kok dipercaya.

A: Lha wong dia senior.

CA: Maksudnya senior?

A: Iblis kan lebih dulu tinggal di surga dari aku dan mbah putrimu.

CA: Iblis tinggal di surga? Boong ah.

A: Nah ini nih kalo puasa ndak baca Quran. Baca Al-Baqarah ayat 30-38. Coba kowe pikir, gimana dia bisa mbisiki aku yang ada di surga kalo dia ndak tinggal di surga juga?

CA: Oh iya, ya. Tapi, walau pun Iblis yang mbisiki, tetep sampean yang salah, Mbah. Gara-gara sampean, aku jadi kere kayak gini.

A: Kowe salah lagi. Manusia itu ndak diciptakan untuk menjadi penduduk surga. Baca surat Al-Baqarah : 30. Sejak awal, sebelum aku lahir… eh, sebelum aku diciptakan, Tuhan sudah berfirman ke para malaikat kalo Dia mau menciptakan manusia yang menjadi khalifah (wakil Tuhan) di bumi.

CA: Lah, tapi kan sampean dan mbah putri tinggal di surga?

A: Iya, sempet, tapi itu cuma transit. Makan buah terlarang atau ndak, cepat atau lambat, mbahmu ini pasti diturunkan ke bumi untuk menjalankan tugas dari-Nya: memakmurkan bumi. Di surga itu masa persiapan, penggemblengan. Di sana Tuhan ngajarin mbah bahasa, ngasih tahu nama semua benda (Al-Baqarah:31).

CA: Jadi di surga itu cuma sekolah?

A: Kurang lebih kayak gitu. Waktu di surga, simbahmu ini belum jadi khalifah. Jadi khalifah itu baru setelah turun ke bumi.

CA: Aneh.

A: Kok aneh?

CA: Ya aneh, menyandang tugas wakil Tuhan kok setelah sampean gagal, setelah gak lulus ujian, termakan godaan Iblis? Pendosa kok jadi wakil Tuhan.

A: Lah, justru itu intinya. Kemuliaan manusia itu ndak diukur dari apakah dia bersih dari kesalahan atau ndak. Yang penting itu bukan melakukan kesalahan atau ndak melakukannya. Tapi, bagaimana bereaksi terhadap kesalahan yang kita lakukan. Manusia itu pasti pernah keliru, Tuhan tahu itu. Tapi, meski demikian, toh Dia memilih mbahmu ini, bukan malaikat.

CA: Jadi, gak papa kita bikin kesalahan, gitu?

A: Ya ndak gitu juga. Kita ndak isa minta orang ndak melakukan kesalahan. Kita cuma isa minta mereka untuk berusaha tidak melakukan kesalahan. Namanya usaha, kadang berhasil, kadang enggak.

CA: Sampean berhasil atau gak?

A: Dua-duanya.

CA: Kok dua-duanya?

A: Aku dan mbah putrimu melanggar aturan, itu artinya gagal. Tapi kami berdua kemudian menyesal dan minta ampun. Penyesalan dan mau mengakui kesalahan, serta menerima konsekuensinya (dilempar dari surga), adalah keberhasilan.

CA: Ya kalo cuma gitu semua orang bisa. Sesal kemudian tidak berguna, Mbah.

A: Berguna toh ya. Karena menyesal, aku dan mbah putrimu dapat pertobatan dari Tuhan dan dijadikan khalifah (Al-Baqarah:37). Bandingkan dengan Iblis, meski sama-sama diusir dari surga, tapi karena ndak tobat, dia terkutuk sampe hari kiamat.

CA: Sampean iki lucu, Mbah.

A: Lucu piye?

CA: Lah kalo dia tobat, ya namanya bukan Iblis lagi.

A: Bener juga kamu ya, he-he-he. Tapi intinya gitu lah. Melakukan kesalahan itu manusiawi. Yang ndak manusiawi, yang iblisi, itu kalo sudah salah tapi merasa bener, sombong.

CA: Jadi kesalahan terbesar Iblis itu apa? Ndak ngakuin Tuhan?

A: Iblis bukan ateis, dia justru monoteis. Percaya Tuhan yang satu.

CA: Mosok sih, Mbah?

A: Lha wong dia pernah ketemu Tuhan, pernah dialog segala kok.

CA: Terus, kesalahan terbesar dia apa?

A: Sombong: menyepelekan orang lain dan memonopoli kebenaran.

CA: Wah, persis cucu sampean tuh, Mbah.

A: Ente?

CA: Bukan. Cucu sampean yang lain. Mereka mengaku yang paling bener, kalo ada orang lain berbeda pendapat akan mereka serang. Orang lain disepelekan. Mereka mau orang lain menghormati mereka, tapi mereka ndak mau menghormati orang lain. Kalo sudah ngamuk nih Mbah, orang-orang ditonjokin, barang-barang orang lain dirusak. Setelah itu mereka bilang kalau mereka pejuang kebenaran. Bahkan ada yang sampe ngebom segala loh.

A: Wah, persis Iblis tuh.

CA: Tapi mereka siap mati Mbah, karena kalo mereka mati nanti masuk surga.

A: Siap mati, tapi ndak siap hidup.

CA: Bedanya, Mbah?

A: Orang yang ndak siap hidup itu ndak siap menjalankan agama.

CA: Loh, kok?

A: Lah, aku dikasih agama oleh Tuhan kan waktu diturunkan ke bumi (Al-Baqarah:37). Bukan waktu di surga.

CA: Jadi, artinya, agama itu untuk bekal hidup, bukan bekal mati?

A: Pinter kowe. CA: Cucu siapa dulu.

A: Cucuku dan mbah putrimu.

CA: BTW, Mbah. Sampean itu kan terkenal dengan satu nama: Adam. Tapi mbah putri itu namanya kok beda-beda? Yang bener iku Hawa, Eve, atau Eva. A: Sak karepmu. What’s in a name?

CA: Shakespeare, Mbah? A: Mbuh, sak karepmu.

 

-Emha-

Read More
Image

Solat Subuh di Masjid

Sholat Subuh di Masjid

Seorang pria bangun pagi2 buta utk sholat subuh di Masjid.

Dia berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju masjid .

ditengah jalan menuju masjid , pria tsb jatuh dan pakaiannya kotor.

Dia bangkit, membersihkan bajunya, dan pulang kembali kerumah. Di rumah,

dia berganti baju, berwudhu, dan, LAGI,

berjalan menuju masjid .

Dlm perjalanan kembali ke masjid , dia jatuh lagi di tempat yg sama!

Dia, sekali lagi, bangkit, membersihkan dirinya dan kembali kerumah.

Dirumah, dia, sekali lagi, berganti baju,

berwudhu dan berjalan menuju masjid. Di tengah jalan menuju masjid , dia bertemu seorang pria yg memegang lampu.

Dia menanyakan id entitas pria tsb, dan pria itu menjawab :

"Saya melihat anda jatuh 2 kali di perjalanan menuju masjid, jadi saya bawakan lampu untuk menerangi jalan anda."

Pria pertama mengucapkan terima kasih dan mereka berdua berjalan ke masjid.

Saat sampai di masjid , pria pertama bertanya kepada pria yang

membawa lampu untuk masuk dan sholat subuh bersamanya.

Pria kedua menolak.

Pria pertama mengajak lagi hingga berkali2 dan,

lagi, jawabannya sama.

Pria pertama bertanya, kenapa menolak untuk masuk dan sholat.

Pria kedua menjawab

Aku adalah Setan

Pria itu terkejut dgn jawaban pria kedua.

Setan kemudian menjelaskan,

'Saya melihat kamu berjalan ke masjid ,

dan sayalah yg membuat kamu terjatuh. Ketika kamu pulang ke rumah,

membersihkan badan dan kembali ke masjid ,

Allah memaafkan semua dosa2mu.

Saya membuatmu jatuh kedua kalinya, dan

bahkan itupun tidak membuatmu merubah pikiran untuk tinggal dirumah saja,

kamu tetap memutuskan kembali masjid .

Karena hal itu, Allah memaafkan dosa2 seluruh anggota keluargamu.

Saya KHAWATIR jika saya membuat mu jatuh utk ketiga kalinya,

jangan2 Allah akan memaafkan dosa2 seluruh penduduk desamu,

jadi saya harus memastikan bahwa anda sampai dimasj id dgn selamat..'

Jadi, jangan pernah biarkan Setan mendapatkan keuntungan dari setiap aksinya.

Jangan melepaskan sebuah niat baik yg hendak kamu lakukan karena kamu tidak pernah tau ganjaran yg akan kamu dapatkan

dari segala kesulitan yg kamu temui dalam usahamu utk melaksanakan niat baik tersebut

Emha

Read More
Image

Gusti ALLOH enggak Ndheso..

Suatu kali Mbeling ditodong pertanyaan beruntun oleh Sudrun:

“Ling..Mbeling” kata Sudrun, “misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan(kamu) menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?”

Mbeling menjawab lantang, “Ya nolong orang kecelakaan.” “Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang(sholat)?” kejar si Sudrun. “Ah, mosok Gusti Allah ndeso gitu,” jawab Mbeling.

“Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, ” katanya lagi. “Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi.”

Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang.

Kata Tuhan:

“Kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu”.

“Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu”.

“Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu”.

Strike back,Mbeling balik tanya ke Sudrun. “Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini.

Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan.

Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?”

Kalau saya, kata Mbeling, memilih orang yang ketiga.

Kalau korupsi uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid.

Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak- injaknya.

Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya sembahyang dan membaca al-quran.

Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian atau misa. Tolak ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya: kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama.

Idealnya, orang beragama itu mesti shalat, misa, atau ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan berkasih sayang.

Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama. Bila kita cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi kebaktian, misa, datang ke pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama.

Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang beragama.

Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, melainkan diukur dari kesalehan sosialnya. Bukan kesalehan pribadi, tapi kesalehan sosial.

Orang beragama adalah orang yang bisa menggembirakan tetangganya.

Orang beragama ialah orang yang menghormati orang lain, meski beda agama.

Orang yang punya solidaritas dan keprihatinan sosial pada kaum mustadh’afin (kaum tertindas).

Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang bukan haknya. Karena itu, orang beragama mestinya memunculkan sikap dan jiwa sosial tinggi. Bukan orang-orang yang meratakan dahinya ke lantai masjid, sementara beberapa meter darinya, orang-orang miskin meronta kelaparan.

Dalam sebuah hadis diceritakan, suatu ketika Nabi Muhammad SAW mendengar berita perihal seorang yang shalat di malam hari dan puasa di siang hari, tetapi menyakiti tetangganya dengan lisannya.

Nabi Muhammad SAW menjawab singkat, “Ia di neraka.”

Hadis ini memperlihatkan kepada kita bahwa ibadah ritual saja belum cukup.

Ibadah ritual mesti dibarengi ibadah sosial. Pelaksanaan ibadah ritual yang tulus harus melahirkan kepedulian pada lingkungan sosial.

Hadis di atas juga ingin mengatakan, agama jangan dipakai sebagai tameng memperoleh kedudukan dan citra baik di hadapan orang lain.

Hal ini sejalan dengan definisi keberagamaan dari Gordon W Allport.”Tanya Mbah Gugel klo pingin tau”,kata Mbeling

Allport, psikolog, membagi dua macam cara beragama: ekstrinsik dan intrinsik.

Yang ekstrinsik memandang agama sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan. Agama dimanfaatkan demikian rupa agar dia memperoleh status darinya. Ia puasa, misa, kebaktian, atau membaca kitab suci, bukan untuk meraih keberkahan Tuhan, melainkan supaya orang lain menghargai dirinya.

Dia beragama demi status dan harga diri. Ajaran agama tidak menghujam ke dalam dirinya.

Yang kedua, yang intrinsik, adalah cara beragama yang memasukkan nilai-nilai agama ke dalam dirinya. Nilai dan ajaran agama terhujam jauh kedalam .

Sudrun pun hanya bisa cengengesan……

 

  • Emha-
Read More
Image

Grafologi

Mengintip Kepribadian dari Tulisan Tangan

Pertanyaannya kemudian adalah, bisakah kepribadian seseorang ditangkap berdasarkan tulisan tangannya? Jawabannya adalah, karena buku ini ditulis, berarti bisa! Pada dasarnya segala yang berifat grafis (tulisan atau gambar) di dalamnya terjadi kolaborasi antara gerakan motorik dan kondisi psikis seseorang. Kolaborasi ini sering disebut dengan psikomotor. Saat kita menulis pada hakikatnya kita sedang mengadakan kontak dengan emosi dan intelektualitas. Ketika kita menulis, proses yang terjadi bukan hanya yang berkaitan dengan pergerakan otot. Di sana ikut pula proses-proses psikis, seperti imajinasi, berpikir, motivasi, minat, mood, emosi, dan proses lainnya. Dengan demikian tidak salah jika tulisan atau gambar dikatakan sebagai cerminan dari karakter atau watak seseorang yang terendapkan dalam coretan-coretan. Tidak mengherankan pula mengapa kita bisa “membaca” kepribadian seseorang dari karya grafisnya.

Sewaktu belajar menulis di sekolah, oleh ibu atau bapak guru kita diajarkan cara menulis yang seragam. Ibu Guru menuliskan beberapa huruf di papan tulis dan kita diharuskan menirunya berulang-ulang. Bapak Guru menuliskan sebaris kalimat di buku tulis kita dan kita harus menirunya sampai sehalaman penuh. Semakin mirip tulisan kita dengan ibu/bapak guru, semakin tinggilah nilai yang kita peroleh. Sebaliknya, tulisan dinilai buruk, tidak rapi, hancur berdasarkan semakin menyimpangnya tulisan kita dari tulisan guru. Idealnya, karena mendapat pengajaran seperti itu, maka semua tulisan kita (paling tidak semua teman sekelas) akan sama bentuknya. Fakta di lapangan ternyata mengungkapkan hal yang berlainan. Masing-masing diri kita mempunyai dan mengembangkan ciri khas atau gaya tulisan sendiri-sendiri. Mengapa bisa seperti ini? Ini jelas bukan masalah gerak motorik tangan dan jari belaka. Tanpa kita sadari, saat menulis sebenarnya kita sedang membuat sebuah tulisan tentang diri kita sendiri. Di dalamnya bercerita tentang masa lalu, vitalitas, emosi, kejujuran, identitas, harga diri, dan berbagai karakter kita yang lain.

Tanda tangan itu merupakan satu hal yang penting. Tanda tangan menjadi sejenis segel yang menyatakan keberadaaan kita di hadapan orang lain. Biasanya proses seseorang memilih tanda tangan yang paling cocok dengan dirinya merupakan sebuah proses yang tidak sebentar. Jarang sekali ada orang yang tiba-tiba saja “memperoleh” tanda tangannya. Ingatlah kembali ketika kita belajar membuat tanda tangan. Berkali-kali kita mencoret-coret di selembar kertas sampai akhirnya memperoleh suatu bentuk yang kita “patenkan” sendiri. Semua berjalan sendiri tanpa ada yang mengajari! Selama proses tersebut sudah pasti aspek-aspek psikis sangat memengaruhi, seperti kreativitas, minat, konsentrasi, dan selera kita. Banyak segi kepribadian dalam alam bawah sadar kita ikut terungkap dan terekam dalam sebuah coretan berupa tanda tangan.

Kedua contoh di atas merupakan bukti yang menyatakan bahwa betapa mungkinnya kepribadian seseorang “diintip” atau dilihat dari hasil tulisannya. Kamu jangan menganggap metode “membaca” tulisan ini sebagai sesuatu yang gaib, atau metode dukun. Memang tidak dapat dimungkiri bahwa dulu ilmu ini masih termasuk dalam cabang ilmu begituan (gaib maksudnya). Namun, seiring dengan berjalannya waktu, ilmu ini mulai dikaji melalui berbagai penelitian-penelitian ilmiah dari para ilmuwan. Akhirnya masuklah ilmu ini ke dalam salah satu bidang psikologi. Di negeri-negeri “sono”, analisis tulisan tangan ini berkembang pesat dan digunakan untuk berbagai kepentingan, dari soal kriminal, politikm sampai seleksi calon pegawai baru. Di negeri kita tercinta ini, sampai sekarang perkembangan analisis tulisan tangan belum terdengar sebegitu “wah” dibandingkan dengan negara lain. Namun, ada kabar bahwa salah seorang analis yang tinggal di Bandung, memasang tarif sampai jutaan rupiah untuk sekali menganalisis karakter seseorang dari tulisan tangannya. Ya, siapa tahu, dimulai dengan buku sederhana ini, kamu menjadi semakin tertarik pada dunia analisis tulisan tangan, mendalaminya dengan tekun, kemudian kamu menjadi seorang analis ahli yang meraup banyak uang.

Saking canggihnya metode analisis ini, gangguan fisik dan penyakit-penyakit seseorang pun bisa kita ketahui. Bayangkan! Irene B Levitt, salah seorang analis andal dari Amerika, dalam karyanya yang berjudul Brain Writing, menceritakan bahwa ia bisa mengetahui seseorang mengalami gangguan kantong kemih melalui tanda kecil dalam huruf G. Luar biasa, bukan? Kamu tahu enggak? Apa? Enggak tahu? Baiklah akan kami beritahu. Begini lho, banyakkasus skandal dunia yang terpecahkan oleh ilmu grafologi ini. Skandal Watergate yang melibatkan Presiden AS Richard Nixon antara lain terungkap lewat analisis tanda tangannya yang berbentuk suatu garis panjang dengan suatu x yang melaluinya. Begitu pula kasus Iran-Contra, yakni penjualan senjata secara ilegal kepada Iran, oleh Kolonel Oliver North. Penggelapan uang sejumlah 62.000 dolar AS dari sebuah klinik di AS pada 1990-an juga terlacak berkat sejumlah tulisan tangan. Menurut analisis seorang pakar grafologi, dari sejumlah orang itu ada satu orang yang menulis dengan “baris terakhir dari kata awalnya mulai lebih jauh ke kiri dibandingkan dengan kata awal pada baris di atasnya”. Ciri ini menandakan orang tersebut kehilangan spontanitas dan memiliki kecenderungan berbohong. Setelah dikaji lebih dalam oleh pihak kepolisian, orang yang paling dicurigai itu akhirnya mengakui perbuatannya (Sinar Harapan, 16 Juni 2007).

dikuti dari buku "Menguak Rahasia Tulisan Tangan dan Tanda Tangan"

penerbit Visimediapustaka

Dyan R Helmi A.K.A @kanghelmi

Read More